Pernah lihat besi yang berkarat, buah apel yang berubah kecoklatan, atau baterai yang menyalakan lampu senter? Semua itu adalah hasil dari reaksi redoks. Seperti drama antara “yang memberi” dan “yang menerima”, reaksi ini terjadi di sekitar kita tanpa henti.
1. Apa Itu Reaksi Redoks?
Redoks adalah singkatan dari reduksi dan oksidasi.
-
Oksidasi: proses kehilangan elektron atau penambahan oksigen.
-
Reduksi: proses perolehan elektron atau pengurangan oksigen.
📌 Intinya, kalau ada yang kehilangan, pasti ada yang mendapat. Dua sisi mata uang yang tak bisa dipisahkan.
2. Konsep Dasar Reaksi Redoks
-
Oksidator: zat yang menyebabkan oksidasi, karena ia menerima elektron.
-
Reduktor: zat yang menyebabkan reduksi, karena ia melepas elektron.
Contoh sederhana:
-
Zn teroksidasi (melepas elektron) → reduktor.
-
Cu²⁺ tereduksi (menerima elektron) → oksidator.
3. Contoh Reaksi Redoks dalam Kehidupan Sehari-hari
a) Perkaratan Besi
Besi (Fe) teroksidasi oleh oksigen (O₂) di udara → membentuk karat (Fe₂O₃·xH₂O).
Efeknya? Jembatan bisa rapuh, pagar rumah keropos.
b) Fotosintesis
Tumbuhan menggunakan cahaya untuk mereduksi CO₂ menjadi glukosa, sementara H₂O dioksidasi menjadi O₂.
Tanpa redoks, tak ada oksigen segar untuk kita hirup.
c) Respirasi Seluler
Glukosa dioksidasi menjadi CO₂, sementara O₂ direduksi menjadi H₂O.
Energi (ATP) pun tercipta—bahan bakar hidup kita.
d) Baterai
Reaksi redoks terjadi di dalam sel galvanik. Elektron mengalir lewat rangkaian luar, menyalakan senter atau ponselmu.
e) Pemutih dan Disinfektan
Zat seperti NaClO bekerja dengan mengoksidasi pigmen atau mikroba → noda hilang, kuman mati.
4. Aplikasi Reaksi Redoks
-
-
Ekstraksi logam dari bijih, misalnya Fe dari hematit, Cu dari kalkopirit.
-
-
-
Baterai, fuel cell, hingga reaktor nuklir → semuanya berbasis redoks.
-
-
Bidang Kesehatan
-
Obat antiseptik (H₂O₂), terapi oksidatif, dan uji laboratorium.
-
-
Lingkungan
-
Pengolahan limbah, penghilangan polutan melalui oksidasi.
-
5. Fakta Menarik
-
Karat pada Titanic di dasar laut masih terus terbentuk hingga kini, sebuah reaksi redoks raksasa yang berjalan selama lebih dari 100 tahun.
-
Nafasmu sendiri adalah bukti nyata reaksi redoks berlangsung setiap detik.
-
Tanpa redoks, tidak akan ada kehidupan, listrik, bahkan api.
6. Kesimpulan
Reaksi redoks bukan sekadar teori rumit di kelas kimia. Ia adalah denyut kehidupan, percikan api yang menyalakan peradaban. Dari baterai kecil hingga napas terakhir kita, redoks selalu ada.
Jadi, lain kali ketika kamu menyalakan motor atau melihat besi berkarat, ingatlah—itu adalah drama abadi antara oksidasi dan reduksi, kisah tak kasatmata yang menjaga roda dunia tetap berputar.
